Gabung Ke Forum Saya Di 4KA01

Softskill Minggu Ke-2 (Bahasa Indonesia 2)

PENALARAN DEDUKTIF & SILOGISME.

Pengertian Penalaran secara umum.
Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghubungkan fakta yang ada sehingga memperoleh suatu kesimpulan. Fakta yang dilakukan penalaran tersebut disebut proposisi.  

Pengertian Penalaran Deduktif.
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa umum yang kebenarannya telah diketahui, dan berakhir pada suatu kesimpulan baru yang bersifat lebih khusus. Dengan metode ini diawali dari pembentukan teori hipotesis, definisi operasional. Dimana untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut. Penalaran deduktif tergantung dari premisnya (posisi tempat menarik kesimpulan ). Artinya, jika premis salah mungkin akan membawa kita pada hasil yang salah pula. Begitu halnya sebaliknya. Penarikan deduktif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.

Penalaran secara langsung.
Yaitu, penalaran secara langsung ditarik dari satu premis.

Contoh :   
“Semua manusia bernafas melalui paru-paru”. (premis).
“Andi bernafas melalui paru-paru adalah manusia. (simpulan)
 
Penalaran secara tidak langsung.
Yaitu, penalaran yang diambil dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum, tetapi premis kedua adalah bersifat khusus.

Contoh : Silogisme Kategorial(silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. 

    1.Premis umum : premis mayor (My)
    2.Premis khusus : premis minor (Mn)
    3.Premis simpulan : premis kesimpulan (K)

Contoh kalimat :
    My : Semua siswa bpk penabur bogor mempunyai kartu belajar siswa.
    Mn : Ferdy siswa bpk penabur bogor.
    K   : Ferdy mempunyai kartu belajar siswa.
 
Bentuk Gagasan Penalaran Induktif 

1. Generalisasi : bentuk dari gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian hal, atau sebagainya.

Contoh dalam paragraf : 
“ Suatu ketika ada sekelompok sahabat yang sering bermain bersama. Mereka bertiga suka bermain. Afril suka bermain pedang samurai, Efan suka bermain boneka voodo, dan Fendy suka bermain sepak bola. Dari ketiga sahabat tersebut dapat dikatakan bahwa permainan yang tidak membahayakan keselamatan jiwa orang lain adalah permainan yang dilakukan oleh fendy yaitu bermain sepak bola.”

2. Analogi : merupakan suatu penalaran yang bertolak dari peristiwa khusus mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan apa yang berlaku untuk suatu hal yang bertolak untuk hal lain.

3. Kausalitas (sebab-akibat)  : merupakan memulai suatu penjelasan dari peristiwa atau hal yang merupakan sebab, kemudian bergerak menuju ke suatu kesimpulan sebagai aspek (akibat) terdekat.

Bentuk Gagasan Penalaran Deduktif

1. Silogisme : adalah menarik suatu kesimpulan dari dua pernyataan (premis) yaitu, premis umum/mayor (PU) dan premis khusus/minor (PK).

Bentuk Umum :
PU :A=>B
PK :C=>A
S    :C=>B

Contoh :
PU : Semua pesawat bisa terbang.
PK :  Garuda adalah pesawat maskapai penerbangan Indonesia.
S   :  Garuda bisa terbang.

2. Entimem : adalah silogisme yang dipersingkat. Disaat tertentu orang ingin mengemukakan sesuatu hal secara praktis dan tepat sasaran.

Bentuk Umum :
C=B Karena C=A

Contoh :
PU : Semua orang ingin sukses harus belajar dan berdoa.
PK : Ferdy ingin sukses.
S   : Ferdy harus rajin belajar dan berdoa.

3. Proposisi : adalah bentuk pemikiran kedua yang merupakan pengembangan dari konsep atau pengertian proposisi. Pada waktu terjadi sebuah observasi empirik, didalam pemikiran kita tidak hanya terbentuk pengertian saja tetapi juga terjadi perangkaian dari term-term itu. Tidak pernah ada pengertian yang berdiri sendiri dalam pikiran. Rangkaian pengertian itulah  yang disebut dengan proposisi.

Didalam proses pembentukannya proposisi itu terjadi 2 hal : 
-> Terjadi sebuah pengertian yang menjelaskan pengertian yang lain.

Contoh :
Pesawat itu besar.

Penjelasan :
“Kata besar menjelaskan tentang objek sebuah pesawat. Pengertian yang menerangkan itu disebut dengan Predikat. Sedangkan pengertian yang diterangkan disebut Subjek. Predikat biasa disingkat dengan (P) dab Subjek disingkat dengan (S).”
 
-> Terjadi pembentukan proposisi sekaligus terjadi pengakuan bahwa pesawat itu memang besar adanya atau bahwa lemari itu tidak besar.

4. Premis : adalah suatu pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan.
 
Contoh :
Hewan pemakan tumbuh-tumbuhan adalah herbivora.

5. Term : adalah suatu ungkapan pengertian didalam bentuk kata atau beberapa fakta yang ada.
 
Contoh :
Kambing adalah jenis hewan herbivora.

0 Komentar: